Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Kehidupan Bermasyarakat di Desa Mone Kecamatan Lakudo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila pada kehidupan bermasyarakat di Desa Mone Kecamatan Lakudo. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan pendekatan kualitatif yaitu peneliti memberikan gambaran secara ilmiah dari data-data yang didapatkan di lapangan mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila pada kehidupan bermasyarakat di Desa Mone Kecamatan Lakudo. Responden penelitian ini terdiri atas 2 orang petani, 2 orang PNS, 2 orang nelayan, 2 orang mahasiswa dan Informan penelitian terdiri dari kepala desa dan 4 orang kepala dusun. Teknik pengumpulan data  dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  implementasi nilai-nilai Pancasila di Desa Mone  terlaksana dengan baik yaitu pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa, masyarakat yang percaya akan adanya Tuhan, masyarakat yang yakin terhadap agama yang dianutnya, bebas memilih agama mereka sendiri. Pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab,  pemerintah yang tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap masyarakatnya atau adanya kesetaraaan derajat antara masyarakatnya. Pada sila persatuan Indonesia, masyarakat yang mau hidup dan saling membantu sesama masyarakat tanpa memandang perbedaan, masyarakat yang menunjukan rasa cinta tanah air dengan tetap melestarikan budaya yang ada dalam masyarakat. Pada sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, setiap pengambilan keputusan dalam masyarakat selalu dilakukan dengan musyawarah, masyarakat selalu menerima dan menjalankan apa yang menjadi hasil dari musyawarah itu sendiri. Pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, masyarakat yang tetap hidup rukun dan berdampingan dengan masyarakat lain meskipun berbeda suku, masyarakat yang saling bergotong royong membantu sesama, masyarakat yang diperlakukan sama oleh pemerintah.